Perundingan
Linggarjati.
Tanggal :
10 November 1946 s.d. 25 Maret 1947
Tempat :
Linggarjati, Cirebon
Delegasi : Belanda
=> Prof. Scermerhorn (Pemimpin), Max Van Poll, F. De Baer dan H.J. Van Mook
Indonesia => Perdana Menteri Syahrir
(Pemimpin), Mr. Moh. Roem, Mr. Amir Syafruddin, Mr. Soesanto Tirtoprodjo, Dr.
A.K. Gani dan Mr. Aliboediardjo
Untuk
penengah => Lord Killearn (Komisaris istimewa Inggris untuk Asia Tenggara)
Isi : 1.
Belanda mengakui secara de facto Republik Indonesia dengan wilayah kekuasaan yg
meliputi Sumatera, Jawa dan Madura. Belanda harus sudah meninggalkan daerah de
facto paling lambat tanggal 1 Januari 1949.
2. Republik Indonesia dan Belanda akan
bekerjasama dalam membentuk Negara Indonesia Serikat dengan nama Republik
Indonesia Serikat, yang salah satu negara bagiannya adalah Republik Indonesia.
3. Republik Indonesia Serikat dan Belanda
akan membentuk Uni Indonesia-Belanda dengan Ratu Belanda sebagai ketuanya.
Perundingan Renville.
Tanggal : 8
Desember 1947 s.d. 17 Januari 1948
Tempat : Atas kapal
“USS Renville”
Delegasi : Indonesia
=> Mr. Amir Syafruddin
Belanda => R. Abdulkadir Widjojoatmodjo
Isi : 1.
Belanda hanya mengakui wilayah RI meliputi Jawa Tengah, Yogyakarta, sebagian
kecil Jawa Barat, sebagian kecil Jawa Timur dan Sumatera.
2. Pasukan RI harus demarkasi (garis batas
antara wilayah RI dengan daerah kekuasaan Belanda).
3. Pemerintah RI harus mengakui kedaulatan
NIS (Negara Indonesia Serikat).
4. Akan diadakan pemungutan suara untuk
membentuk Dewan Konstituante NIS.
Perundingan Roem Royen.
Tanggal : 17 April
1949 s.d. 7 Mei 1949
Tempat : Hotel Des
Indies Jakarta
Delegasi : Indonesia
=> Mr. Moh. Roem
Belanda => Dr. Van Royen
Ketua => Merle Cochran (wakil Amerika
Serikat dalam UNCI)
Isi :
1. Indonesia akan menghentikan perang gerilya.
2. Indonesia dan Belanda bekerjasama
memulihkan perdamaian dan hukum.
3. Indonesia dan Belanda akan
menyelenggarakan KMB (Konferensi Meja Bundar)
4. Belanda menyetujui kembalinya pemerintah
RI ke Yogyakarta
5. Belanda menghentikan gerakan militer serta
membebaskan tahanan politik.
Konferensi
Inter Indonesia I dan II
Tanggal : Konferensi
I => 19-22 Juli 1949
Konferensi II => 30 Juli 1949 s.d. 2
Agustus 1949
Tempat : Konferensi
I => Yogyakarta
Konferensi II => Jakarta
Delegasi :
Konferensi I => Drs. Moh. Hatta
Konferensi II => Sultan Hamid II
Isi :
Konferensi I => 1. Nama Negara federal adalah Republik Indonesia Serikat.
2. RIS
dikepalai seorang Presiden yg dipilih negara-negara bagian (RIS dan BFO).
3. Dalam
konstitusi sementara harus ada ketentuan tentang negara
-negara kajian yang dihimpun dalam RIS.
-negara kajian yang dihimpun dalam RIS.
4. RIS menerima
kedaulatan dari RI dan Kerajaan Belanda.
5. Angkatan
perang RIS adalah angkatan perang nasional.
Konferensi II => 1. Bendera RIS adalah
Sang Merah Putih.
2. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
3. Bahasa resminya Bahasa Indonesia
Konferensi
Meja Bundar.
Tanggal :
23 Agustus 1949 s.d. 2 November 1949
Tempat :
Ridderzaal Den Haag
Delegasi :
Indonesia => Drs. Moh. Hatta
Belanda => Perdana Menteri Dr. Willem
Drees dan Mr. Van Marseveen
Sultan Hamid (utusan BFO)
Chritchley, Merie Cochran dan Herremans
(Wakil UNCI PBB)
Isi :
1. Belanda mengakui kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat pada akhir Desember 1949
2. Mengenai
Irian Barat penyelesaiannya ditunda satu tahun setelah pengakuan kedaulatan.
3. Antara RIS
dan Kerajaan Belanda akan diadakan hubungan Uni Indonesia-Belanda yang akan
diketuai Ratu Belanda.
4. Segera akan
dilakukan penarikan mundur seluruh tentara Belanda.
5. Pembentukan
Angkatan Perang RIS (APRIS) dengan TNI sebagai intinya.
0 komentar:
Posting Komentar
Perhatian :
Dalam berkomentar perhatikan etika dan dengan bahasa yang sopan. Tidak ada unsur pornografi, sara, penghinaan, dsb. Komentar yang tidak pantas akan admin hapus
ADMIN ceritadantipskeren.blogspot.com